Turun mesin motor adalah cara untuk menyelesaikan masalah tertentu yang berada di area jantung mekanis. Disebut demikian, lantaran mesin harus dilepas dari rangka. Proses pelepasannya bisa sebagian, bisa juga secara keseluruhan.
Jadi, kamu perlu ingat bahwa ini bukanlah masalah. Dengan turun mesin, motor kamu justru bisa terbebas dari masalah.
Terkadang turun mesin motor, wajib hukumnya dilakukan. Penyebabnya bisa berbagai macam. Salah satunya, usia kendaraan tidak lagi muda.
1. Sering Telat Ganti Oli Mesin
Jika oli mesin tidak diganti sesuai waktunya, maka gesekan yang terjadi akan semakin kasar. Imbasnya, semua komponen akan menjadi cepat aus. Gesekan yang tinggi juga membuat kerja seher dan setang menjadi lebih berat.
Bila terus dipaksakan, bukan tidak mungkin komponen itu akan bengkok atau patah. Meski hanya setang sehernya yang patah, tapi ada kemungkinan kamu harus mengganti seluruh set mesin. Hal ini dapat memnyebabkan turun mesin.
2. Sering Menerobos Banjir
Menerobos banjir atau genangan air membawa resiko air masuk ke mesin dan bercampur dengan pelumas. Jika air sampai masuk, efeknya tidak akan langsung terasa, terlebih kalau jumlahnya hanya sedikit.
Efek pertama adalah kualitas pelumasan akan berkurang karena adanya cairan asing yang masuk. Lalu efek kedua, keberadaan air di dalam mesin juga bisa mengakibatkan karat dan pada akhirnya menyebabkan baret. Karat sering menjadi pemicu motor mati mendadak saat sedang dikendarai. Masalah ini hanya bisa diselesaikan dengan cara turun mesin motor.
3. Malas Melakukan Servis Rutin
Kalau tidak mau turun mesin motor, maka kamu wajib melakukan servis motor secara berkala. Jadi bukan cuma ganti oli saja, namun benar-benar melakukan servis keseluruhan. Cek secara rutin semua komponen. Mulai dari injektor, ruang bakar, CVT, pengereman, sampai kelistrikan.
4. Malas Ganti Air Radiator
Salah satunya dengan selalu mengisi air radiator. Tampak sepele memang, tapi air radiator memiliki peran penting untuk mendinginkan mesin saat sedang bekerja.
Kalau air radiator habis, mesin akan cepat panas. Dan kalau sampai mengalami overheating (panas yang berlebihan) mesin bisa nge-jam. Bagian dalam mesin mengembang karena terlampau panas, oli tidak bisa bersirkulasi dengan baik, dan ruang gerak piston terlalu rapat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar